Inspirasi Indonesia, Cerdas Berkualitas

Menjelang Bulan Suci Ramadhan Harga Bapok di Pasaran Tanbu Relatif Masih Stabil

NARASINUSANTARA.COM, BATULICIN – Menjelang Kehadiran Bulan Ramadhan 1444 Hijriah, harga sejumlah kebutuhan barang pokok (Bapok), Pasar Harian Kabupaten Tanah Bumbu (Kab Tanbu), hingga saat masih masih terpantau relatif stabil.

Hal ini telah dikonfirmasi oleh pihak Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMP2) Kab Tanbu, yang sebelumnya telah melakukan pemantauan ke pasar tradisional dan modern tersebut.

Hasilnya tidak, sejumlah kebutuhan barang atau bahan pokok masih stabil atau tidak ada lonjakan harga hingga saat ini.

Kepala DKUMP2 Kab Tanbu, H Deny Haryanto menyampaikan, biasanya satu bulan menjelang Bulan Ramadhan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar mulai naik.

“Namun hingga saat ini harga barang kebutuhan pokok tersebut di pasar tradisional Batulicin, Kusan Hilir, Satui, Simpang Empat dan Karang Bintang belum terjadi kenaikan,” ungkapnya pada Minggu (5/3/2023) di Kecamatan Batulicin.

Stabilnya harga kebutuhan Bapokting, salah satunya disebabkan distribusi barang ke Tanah Bumbu dari Pulau Jawa dan Sulawesi relatif normal.

Sampai saat ini belum terlihat tanda-tanda kenaikan harga kebutuhan pokok dari para pedagang, dan agen, seperti yang dikhawatirkan konsumen saat menjelang Bulan Suci Ramadhan.

Deny menjelaskan, minyak goreng kemasan dengan berbagai merk rata-rata mencapai Rp23.000/liter.

“Seperti gula pasir Rp13.500/kg, daging sapi murni Rp160.000/kg, tulang iga Rp90.000/kg, daging ayam ras Rp55.000/ekor dan daging ayam kampung Rp100.000/ekor,” informasinya.

Sedangkan Cabai Rawit lokal Rp100.000/kg, Cabai Rawit Taji Rp75.000/kg, tomat Rp20.000/kg bawang merah Rp40.000/kg.

“Selain itu, seperti Ikan Nila Rp45.000/kg, Ikan Gabus Rp70.000/kg, telur Ayam Kampung Rp60.000/rak, terlur ayam ras Rp58.000/rak dan telur itik Rp80/rak,” ujarnya lagi.

Pemkab Tanah Bumbu mengimbau para pedagang besar, dan agen agar tidak melakukan permainan atau penimbunan barang pada momen-momen tertentu.

“Biasanya ada oknum pedagang besar atau agen di daerah lain pada momen tertentu untuk menimbun barang, apabila harga mulai naik mereka baru menjual,” lanjutnya.

Dikatakan Deny, masyarakat tidak menginginkan hal itu terjadi di Tanah Bumbu, apabila dalam inspeksi mendadak di pasaran telah ditemukan hal-hal yang tidak diinginkan, maka pemerintah akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

Sementara itu, salah satu warga Perumahan Grand Ar Raudah 3 Kecamatan Simpang Empat, Umy Halimah, mengakui hingga saat ini kondisi harga sembako di pasar tradisional Simpang Empat relatif normal.

“Pagi tadi kami baru usai belanja dari Pasar Harian Simpang Empat untuk membeli kebutuhan dapur, dan harga-harga barang yang kami beli tidak ada perubahan dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya,” ucapnya.

Bahkan ada beberapa bahan pokok lainnya Cabai Merah Besar, Cabai Rawit Taji, bawang merah, kentang, dan Telur Ayam Ras justru mengalami penurunan harga hingga Rp 5000.

“Kami berharap kepada Pemerintah Daerah dan dinas terkait meskipun memasuki hari besar, harga sembako tetap stabil seperti saat ini agar masyarakat yang kurang mampu tidak terbebani,” tutupnya. (narasinusantara.com/Aaron)

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan ditampilkan.